Rabu, 30 Juni 2010

Mengajar Matematika yang Menyenangkan

Matematika memang selalu ditakuti banyak siswa. Mereka membayangkan Matematika sangatlah berat, sulit dan rumit. Selalu bikin pusing, dahi berkerut, kadang bikin stress. Benarkah belajar Matematika begitu? Hal ini tidak bisa dibiarkan bila terjadi di lingkungan kita sebagai guru yang mengajarkan Matematika.

Menjadi guru yang menyenangkan, guru idaman, bahkan professional bisa kita coba. Belajar haruslah menjadi agenda yang selalu kita lakukan. Guru bukanlah hanya menyampaikan informasi atau ilmu ke siswa saja karena semua orang pasti bisa melakukannya. Tapi kita harus bisa mengajar dengan menyenangkan dan selalu bisa membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Sebuah tantangan buat guru matematika khususnya, agar siswa tidak “takut” belajar matmatika. Mengajar matematika dengan menyenangkan dan selalu dinanti semua siswa, bukankah sebuah kebutuhan?

Agar tujuan pembelajaran matematika tercapai dengan maksimal maka kita harus menentukan model pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa lebih mudah mengerti dan memahami materi. Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam mengajar matematika. Sebagian pengalaman mengajar saya dan sebagian lagi adalah patut kita coba.

1. Mengajar dengan ikhlas. Hal ini adalah kunci utama dalam mengajar. Jika semua yang kita lakukan dengan niat ikhlas, maka kita melakukannya juga akan senang dan pasti akan mengajar dengan seluruh kemapuan yang kita punya, lagi pula berpahala bukan? Bukankah semua aktivitas kita haruslah dalam rangka ibadah agar berpahala?

2. Perencanaan mengajar yang matang.

Sebelum masuk kelas, pesiapkan rencana pengajaran dengan matang tidak spontanitas saat berada di dalam kelas. Rencana pelaksanaan pengajaran jangan sampai dibuat hanya untuk memenuhi kewajiban saja tanpa dibuat dengan sungguh – sungguh dengan memperhatikan dan mengkoreksi apa kelebihan dan kekurangan yang telah kita lakukan.

3. Ubah paradigma berfikir bahwa matematika bukanlah pelajaran hafalan.

Tanamkan pada siswa bahwa matematika adalah menyenangkan, mudah dan selalu ada di kehidupan sehari-hari, matematika bukan menghafal rumus sehingga phobia siswa terhadap matematika akan semakin hilang. Ajak siswa berdialog, berfikir, dan berdiskusi secara logika dalam memecahkan soal dan masalah yang mereka hadapi.

4. Persiapkan sebuah cerita, permainan dan pengetahuan tentang materi yang diajarkan.

Sebelum memasuki inti pelajaran ada baiknya kita bercerita atau mengawalinya dengan permainan lebih dahulu. Dengan tujuan siswa akan bangkit keingintahuannya terhadap materi yang akan disampaikan. Berikan gambaran tentang manfaat dan kegunaan materi dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa bisa mengaplikasikannya.

5. Ciptakan suasana kelas yang menyenangkan

Berikan pertanyaan kepada siswa tentang kabar mereka, kesiapan belajar mereka dan kalau kelas dalam keadaan kotor, kita bisa ajak siswa untuk membersihkan kelas bersama-sama dulu. Apapun yang bisa menggaggu kita dalam KBM, lebih baik kita singkirakan lebih dahulu. Bila perlu sekali-kali putar musik di sela-sela pembelajaran.

6. Pahami siswa dengan tingkat kemampuan dan potensi yang berbeda-beda

Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, maka kurang bijak jika memaksakan kehendak kita agar semua siswa segera paham dengan materi yang disampaikan. Berikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan diri dengan berkomentar, bertanya, berdiskusi, bahkan mengkritik materi yang disampaikan. Biasakan kita untuk berkeliling mendampingi siswa per siswa atau berkelompok untuk menjelaskan materi yang belum dipahami mereka. Dengan demikian kita akan mengetahui kesulitan tiap siswa sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

7. Jika perlu hadirkan tokoh konkret di bidang matematika dalam proses pembelajaran. Cara ini bisa membangkirkan motivasi belajar, memudahkan siswa memahami materi dan siswa tahu kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

8. Berikan afirmasi positif pada siswa.

Bangkitkan semangat mereka dengan kata-kata yang positif untuk membangun kekuatan besar dalam hati dan pikiran mereka. Jangan pernah mengeluarkan kata yang bisa menjatuhkan mental mereka. Misalnya “Ayo kamu bisa!” Selain itu berikan pujian saat mereka bisa melakukan hal baik.

9. Selalu tersenyum, berpenampilan rapi, dan atur mobilitas kita dalam mengajar. Jangan duduk di meja guru terus. Lebih baik berjalan berkeliling dari satu siswa ke siswa lain sambil berdialog atau berdiskusi dengan bahasa yang rileks dan humor.

10. Masih banyak cara atau tips buat kita sebagai guru untuk mengajar dengan menyenangkan. Pasti setiap guru memiliki pengalaman maing-masing. Jangan pernah menyerah dan berhenti untuk belajar. Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada kesalahan. Selamat berjuang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar, saran, dan kritik untuk perbaikan blog ini.